Thursday, August 30, 2007

टिप्स उन्तुक अनक Balita








Meracuni Anak Sendiri











Friday, August 24, 2007

Seminar Kesehatan dan Launching produk Original Green Food


Seminar Kesehatan dan Launching OGF.

90% penyakit disebabkan oleh Radikal Bebas yang bermula dari colon/usus tidak sehat.
Good Health Comes From Good Digestion.


Hari/Tgl : Sabtu, 04 Maret 2006
Jam : 14.00 WIB sampai selesai
Tempat : Golden Boutique Hotel,Diamond Room 1 & 2Jl. Angkasa No. 1Gunung Sahari, Jakarta 10720

Pembicara : - Robert I-San Lin, Ph.D., CNS, FICN, FACNFounder of Nutrition International Company USA- Andang Widhawari GunawanAhli terapi Nutrisi lulusan "Queensland Institute Of NaturalScience Australia"Harga



Sponsor :

Kangzen Kenko Indonesia
Majalah HealthToday
Elex Media Komputindo
Majalah Nirmala


Profil Pembicara :

Robert I-San Lin adalah seorang pendiri "Nutrition International Company" (NIC), perusahaan berbasis Nutrisi yang telah diakui oleh dunia Internasional. Perusahaan ini didirikan oleh Dr. Robert I-San Lin pd thn 1964. Beliau juga dikenal sebagai ahli pengobatan herbal dengan konsep "Phyto-Chemical". Melalui NIC Dr. Robert I-San Lin selalu berusaha untuk memberikan produk-produk terbaik dan bermanfaat bagi manusia.Dr. Robert I-San Lin juga dikenal sebagai pelopor NIC "Nutrition and Preventive Medicine". Dengan Konsep ini masyarakat diajarkan untuk tidak selalu menggunakan obat sebagai terapi dan mengatasi penyakit. Masyarakat diajarkan untuk selalu menggunakan nutrisi dan herbal sebagai benteng pertahanan tubuh untuk mencegah dan mengatasi penyakit.NIC telah banyak memberikan pelatihan Nutrition dan Preventive Medicine berskala Internasional seperti :* Certification Board for Nutrition Specialist to the American Preventive Medical Association*Memorial Sloan Kettering Cancer to the Univ. of California.NIC juga telah memberikan pelatihan khususnya kalangan dokter dalam penggunaan nutrisi, herbal, dan gaya hidup sehat, pada kongres dunia dalam bidang "Nutrition and Preventive Medicine".NIC telah mendapatkan penghargaan dari "Orange Country" dengan predikat "THE BEST PRODUCT FOR: STRENGTH - BEAUTY - LONGEVITY".Orange Country adalah sebuah daerah di California Utara sebagai pusat Riset, Bisnis, dan Pertanian. Daerah ini merupakan pangsa pasar terbesar kedua di America.


Andang Widhawari Gunawan merupakan ahli terapi nutrisi lulusan "Queensland Institute Of Natural Science Australia" yang sejak tahun 1994 telah menerapkan kombinasi makanan serasi dan telah merasakan manfaatnya. Selain itu, beliau juga merupakan pemimpin redaksi majalah Kesehatan Alami "NIRMALA", yang gencar mempromosikan gaya hidup sehat alami.Beliau juga dikenal sebagai penulis buku "FOOD COMBINING", buku tentang kombinasi makanan serasi yang disesuaikan dengan gaya hidupdan pola makan masyarakat Indonesia. Buku tersebut berisi tentang gambaran pola makan masyarakat Indonesia. Buku tersebut berisi tentang gambaran pola makan yang benar serta selaras dengan siklus pencernaan tubuh manusia agar terhindar dari berbagai macam penyakit.Pada thn 2002 beliau berhasil meraih gelar Doctor of Naturopathic Medicine dari Southern College of Naturopathic Medicine, Waldron, Arkansas, USA dan meraih Certified Ditoxification Specialist dari International School of Detoxification, Port Charlotte, Florida, USA pada tahun 2004.Aktifitas beliau saat ini selain rutin mengisi rubrik pada majalah NIRMALA, juga aktif sebagai pembicara dalam berbagai seminar tentang food combining dan herbal serta sebagai konsultan gizi/kesehatan alami.

Tuesday, August 21, 2007

BMC

Bio Multiple Cream (BMC)
Nano Technology

Bio Multiple Cream adalah cream berbahan dasar herbal yang diproduksi melalui proses nano-technology, suatu teknologi yang mampu memperkecil atom menjadi 1/1.000.000.000 meter sehingga BMC lebih mudah diserap. BMC sangat aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping, bahkan ketika tertelan sekalipun. BMC sangat efektif mengatasi berbagai gangguan kulit, nyeri sendi, ketegangan otot dan syaraf.

Ingredients per 100 gram BMC :

Pure Water 28,0 g
Borneol 2,5 g
Peppermint 8,5 g
Herbal 2,5 g
Cynbopogon Citrates 0,5 g
Pectin 58,0 g

BMC efektif untuk mengatasi :

  • Tersiram air / minyak panas
  • Luka Bakar
  • Nyeri sendi / reumatik dan ketegangan otot
  • Pegal linu, keseleo, salah urat dan leher kaku
  • Sariawan, sakit gigi, sakit kepala
  • Bengkak, gigitan serangga
  • Batuk / pilek
  • Mabuk kendaraan
  • Ketombe (campur dengan shampo)
  • Perut Kembung
  • Stretch mark (guratan bekas hamil)
  • Kaki pecah-pecah dan berbau

Cara Penggunaan

  • Bersihkan daerah yang bermasalah kemudian oleskan BMC secara merata.
  • Untuk luka bakar, harus langsung dioleskan BMC tanpa dibersihkan dengan air bersih terlebih dahulu.

Cara Penyimpanan

    • Simpan di tempat kering, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.




SGF


Super Green Food
Supergreen Food merupakan suplemen makanan natural yang terbaik bagi masyarakat modern. Mengandung elemen-elemen zat gizi yang kaya dengan protein nabati, vitamin, mineral dan materi non gizi (klorofil, lutein, pikosianin) yang sangat baik untuk menunjang kesehatan.
Supergreen Food merupakan perpaduan yang sangat baik dari semua manfaat chlorella dan spirulina.
Manfaat :
Mempercepat pemulihan penyakit, karena mengandung factor pertumbuhan (CGF - Chlorella Growth Factor) yang meningkatkan perbaikan sel-sel yang rusak.
Phycocyanin menstimulasi sistem imun dan Beta karoten sebagai anti kanker & tumor.
Mengurangi keracunan logam berat & obat-obatan pada ginjal.
Aman bagi penderita diabetes dan menormalkan gula darah.
Meningkatkan bakteri baik di pencernaan dan membantu mengatasi sembelit, membantu membersihkan usus halus & saluran pembuangan lainnya.
Melindungi hati dari berbagai kerusakan.
Menurunkan berat badan.
Tinggi GLA yang baik untuk jantung, otak, hati.
Vitamin, mineral, asam amino, polysakarida: untuk penglihatan, fungsi kekebalan, pertumbuhan sel dan menormalkan tekanan darah.
Riboflavin : berperan dalam berbagai reaksi biokimia.
Asam folat - sintesa.

SuperGreen Food, Suplemen padat gizi paling berpotensi saat ini Sekalipun telah banyak ditemukan sumber-sumber makanan padat gizi dan pencarian sumber baru tak pernah berhenti, namun selama beberapa dekade ini baik Chlorella maupun Spirulina tetap dinobatkan sebagai makanan bergizi tinggi paling berpotensi hingga saat ini, karena mengandung begitu banyak keunggulan dari faktor gizi dan non gizi. Akan tetapi dibalik keunggulannya kedua mikro alga ini masih memiliki beberapa kekurangan jika dikonsumsi sendiri-sendiri. Kehadiran Supergreen Food menjadi pilihan terbaik karena anda akan mendapatkan semua manfaat Chlorella dan Spirulina dalam



Perbandingan Gizi Supergreen Food dengan Bahan Pangan lain per 100 gram

Protein: 20x susu sapi 5x telur ayam 4x daging ayam 3.5x daging sapi
Vitamin A: 21x tomat 5x bayam 3x daun singkong 3x wortel, katuk

Vitamin B: 19x beras merah tumbuk 4x kedelai 3x wijen

Vitamin B2: 14x telur ayam 13x buncis 4x hati ayam





Vitamin B6: 3x kuning telur 2x daging sapi Setara kedelai & ikan tuna
Vitamin B12: 52x daging ayam 51x susu sapi 20x keju 3.5x kuning telur
Asam Folat: 23x ganggang laut 12x kacang hijau 10x bayam 6x hati sapi

Fe (besi): 44x kangkung 28x bayam 17x hati sapi 15x kuning telur 11x tempe



Keunggulan & Nilai Tambah Supergreen Food adalah sebagai berikut :

Supergreen Food memiliki kandungan :
Polisakarida,Protein,Karotenoid,Klorofil,Pikosianin,Besi (Fe),Lutein,CGF,Vitamin B12,Gamma Linolenic Acid (GLA),


Manfaat chlorella

Dinding sel yang tersusun dari sellulosa, hemisellulosa dan linin, merupakan sumber serat yang sangat dibutuhkan manusia termasuk untuk pencegahan kanker usus. Sumber serat pada dinding sel chlorella secara kualitas dan kuantitas jauh lebih tinggi dibanding tanaman biasa.

Klorofil yang bertugas mengubah energi Matahari menjadi energi kimia dalam tanaman berfungsi luas sebagai "pembersih alami" dalam tubuh manusia, pengontrol kandungan Ca (kalsium), membantu pencernaan protein, pencernaan, lemak, penyerapan unsur-unsur Fe (besi), serta menjaga darah tetap bersih dan sehat.

Prof Dr Leon Deselbo yang setiap kali makan selalu menambahkan serbuk chlorella, dapat hidup bugar dan sehat sampai 107 tahun. Ia pakar gizi dari Lembaga Carnegie yang terkenal di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

CGF yang hanya terkandung 5 persen saja dalam sel chlorella, membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh pemakannya. Didukung senyawa asam amino, peptida, protein, vitamin, asam nukleat, glukoprotein, dan sebagainya, chlorella dapat menghambat tumor (sarcoma 180) sampai 52.9 persen.

Penambahan chlorella dalam pakan ternak dapat meningkatkan hasil susu atau daging. Serta penambahan serbuk chlorella dalam pupuk-organik pada sayuran, meningkatkan jumlah tunas, pucuk, bahkan bunga dan buah.

Sel chlorella mengandung antibiotika klorelin yang dapat menghambat bahkan mematikan bakteri atau jamur, juga ada dalam sel chlorella. Bakteri gram positif ataupun negatif seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli juga Shigella shigae yang penyebab sakit perut, dapat dihambat pertumbuhannya dengan konsentrasi klorelin 0.01-0.02 g/liter biakan.






"Kehebatan spirulina telah diakui International sejak 1967"
Dr. Topi Sutono, MPh.
"Spirulina merupakan salah satu pilihan terbaik dari sekian banyak makanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan kanker"
Dr. Henry Naland, Sp.B(K) Onk
Spirulina memang memiliki kandungan yang sangat lengkap, dan baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Bayangkan, spirulina ternyata memiliki kandungan zat besi 58 kali lebih banyak dari sayur bayam, dan 18 kali lebih tinggi dari daging. Jenis ganggang yang satu ini juga mengandung beta karoten / carotene 25 kali lebih banyak dari wortel, dan 100 kali lebih banyak dari pepaya, di samping kandungan lain seperti vitamin, protein, mineral, lemak dan karbohidrat.
Oleh karena itu, Dr. Toni Sutomo, MPh menyimpulkan bahwa berkat segala kandungan tersebut, spirulina berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menunjang fungsi kardiovaskuler dan keseimbangan kolesterol. Ia juga baik untuk memperbaiki fungsi pencernaan, meningkatkan fungsi detoksifikasi serta mengurangi resiko kanker dengan melindungi tubuh dari racun bebas


SPIRULINA dikenal sebagai :
• Makanan Astronot
• Makanan sempurna dengan gizi lengkap


Kandungan SPIRULINA :
• GLA – Asam penting untuk pertumbuhan anak dan perkembangan otak anak.
• Vitamin A – Penjaga fungsi mata
• Vitamin B1, B2, B3, B6 – Metabolisma dan karbohidrat
• Vitamin B12 – Pembentuk Sel darah Merah dan sumsum tulang, memperbaiki sistem syaraf
• Vitamin D – Pembentuk dan penguat tulang dan gigi
• Vitamin E – Antioksidan dan penjaga kesehatan kulit, menjaga kondisi kulit agar menjadi halus
• Phykosianin – Antioksidan pelindung hati dan ginjal
• Zeasantin – Penjaga kesehatan mata
• Klorofil – Anti kanker dan Anti racun
• Betakaroten - Pencegah Kanker, Menjaga mata agar tidak cepat rusak
• Magnesium – Pembentuk tulang dan gigi
• Kalsium – Pengeras tulang dan penguat sistem kekebalan tubuh
• Zinc – Penjaga fungsi enzim dalam tubuh
• Zat Besi – Pembentuk darah dan penguat sistem kekebalan tubuh


Dan SGF mengandung kedua-duanya baik Chorella dan Spirulina

HANYA DENGAN Rp. 6.000,- per hari

Dosis :
Dewasa : 4gr (10 tablet perhari)
Anak-anak (5-12 tahun) 2gr (5 tablet perhari)
Di minum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan atau sebelum tidur.
Kemasan : Dus berisi 1 botol @ 100 tablet, Dus berisi 1 botol @ 500 tablet, Dus berisi 1 botol @ 1000 tablet.



1 botol @ 50 tablet ( hanya untuk CR rp. 25.000. tidak dijual )

Dus berisi 1 botol @ 100 tablet Harga Normal : Rp. 96.000 Harga Member : Rp. 80.000

Dus berisi 1 botol @ 500 tablet Harga normal : Rp. 368.000 Harga member : Rp. 320.000

Paket Paket Special 1000 tablet @ Rp. 600.000 ( khusus member )

Paket member Rp. 138.000 free SGF 100 tabs + Kopi Tongkat Ali 18 sachet




OGF




kemasan bubuk @ 300 gram

Original Green Food
Tidak hanya sekedar detoksifikasi dan cleansing…
Apakah anda sering sakit kepala, flu, lelah, lesu, lupa, sulit konsentrasi, kulit kering, gatal-gatal, bau badan, bau kaki dan berat badan semakin bertambah…..




Waspadalah !!! Ada peningkatan toksin dalam tubuh anda…

Setiap hari, tanpa disadari atau tidak toksin/racun masuk ke dalam tubuh baik dari udara yang terpolusi, polusi air, penggunaan obat-obatan, bahkan malalui makanan kita sehari-hari serta zat kimia lain yang berbahaya. Secara internal tubuh sendiri juga memproduksi toksin sebagai hasil sampingan dari proses metabolisme tubuh dalam berbagai bentuk seperti radikal bebas, asam urat, asam laktat dll. Sampah pencernaan pun bila tertahan lama dalam usus besar juga akan menghasilkan toksin-toksin baru yang akan merusak saluran cerna dan dapat terserap kembali ke dalam sirkulasi darah sehingga meningkatkan akumulasi toksin dalam tubuh.
Karena racun masuk setiap saat dalam jumlah yang sangat banyak dan diluar kemampuan tubuh untuk membuangnya. Terlebih pada kondisi lelah berkepanjangan, sakit, penuaan, dll, proses pengeluaran toksin dari dalam tubuh (detoksifikasi) ini tidak akan berjalan dengan baik. maka sangat disarankan secara berkala melakukan program detoksifikasi dengan menggunakan produk detoks yang baik.

Produk detoks yang baik haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut :

-Terbuat dari bahan-bahan herbal alami organik (tidak mengandung pestisida, herbisida, insektisida, rekayasa genetic, residu kimia industri, dan lain-lain) serta ditanam di atas laha yang bebas dari residu bahan kimia tersebut.
-Mengandung protein dan semua jenis vitamin dan mineral penting (yang tidak dapat dibuat oleh tubuh) untuk meremajakan sel-sel sehingga proses detoks dapat berlangsung diseluruh sel tubuh. Produk/program yang hanya berfungsi membersihklan usus (cleansing) saja tidak akan memberikan hasil yang optimal. Hasilnya hanya sementara bahkan cenderung merusak sistem pencernaan.
-Aman bagi saluran pencernaan dan selaput lendir (mukosa) saluran cerna.
-Tidak menguras nutrisi sehingga tidak membuat lemas
-Tidak mengganggu keseimbangan flora/bakteri normal dalam usus
-Mengandung herbal untuk memperkuat dan melindungi hati dan ginjal

OGF adalah makanan kesehatan yang di formulasikan oleh Dr.Robert I San Lin, Ph.D., CNS, FICN, FACN (Nutritionist, Herbalist & Preventive Medicine) yaitu pendiri Nutrition Interna­tional Company (NIC) USA, perusahaan berbasis nutrisi yang telah diakui oleh dunia Internasional juga dikenal sebagai ahli pengobatan herbal dengan konsep fitokimia.
Sebagai pelopor konsep "Nutrition and Preventive Medicine", Dr. Robert mengajarkan agar kita tidak selalu menggunakan obat sebagai terapi dan dalam mengatasi penyakit, tetapi menggunakan nutrisi dan herbal sebagai benteng pertahanan tubuh untuk mencegah dan mengatasi penyakit.

OGF dilengkapi dengan 12 vitamin dan 19 mineral yang tidak hanya lengkap untuk kebutuhan manusia, akan tetapi jumlah setiap zat gizinya memenuhi 33% dari kebutuhan harian. OGF akan mencukupi kekurangan zat gizi dari makanan harian.

Dengan terpenuhinya kebutuhan zat gizi maka sel-sel tubuh terpelihara dan dapat melakukan peremajaan fungsinya dengan baik. Metabolisme dan seluruh proses biologi dalam tubuh akan berlangsung sebagaimana mestinya sehingga sel-sel tubuh dapat melakukan detoksifikasi dengan aman dan efektif. Selain itu daya tahan tubuh akan lebih kuat sehingga dapat mencegah dan membantu mengatasi berbagai penyakit.

Mekanisme Utama Detoksifikasi :

Proses detoksifikasi dalam tubuh berlansung di seluruh sel tubuh. Toksin yang telah dilemahkan oleh sel akan masuk kedalam aliran darah dan dikirim kehati unutk diproses lebih lanjut. Sebagian akan dikirim ke ginjal untuk dibuang melalui urin. Sebagian lagi dibuang melalui kandung empedu, lalu masuk kedalam usus, akhirnya dibuang bersama tinja. Selain itu sebagian toksin yang diproses oleh sel-sel kulit akan dibuang melalui keringat




Manfaat OGF :
-Meremajakan seluruh sel tubuh sehingga mengoptimalkan proses detox alami ditingkat sel.
-Memberikan proteksi terhadap hati dan ginjal terhadap serangan toksin
-Meningkatkan vitalitas, senantiasa terlihat cantik dan awet muda
-Meningkatkan gerak peristaltik usus sehingga feses mudah dikeluarkan
-Mengandung serat larut dan tidak larut sehingga membuat feses lebih lunak
-Efektif mencegah konstipasi (susah buang air besar), kembung, ambeien, kanker usus dan gangguan pencernaan lainnya.
-Menghalangi penyerapan kolesterol.


-OGF, produk detoks terbaik saat ini, karena :

-Diformulasi secara ilmiah dari bahan-bahan berkategori organik (tidak mengandung pestisida, herbisida, insektisida, rekayasa genetik, residu kimia industri, dan lain-lain)
-Mengandung 12 vitamin dan 19 mineral penting (setara 33% dari kebutuhan harian) serta 10 gram protein berkualitas tinggi untuk peremajaan sel dan jaringan.
-Mengandung herbal-herbal alami dengan fungsi khusus sebagai berikut:
>American Sacred Bark, Untuk melindungi hati dan ginjal dari paparan toksin.
>Golden Seal, Untuk memperkuat saluran pencernaan dan melindungi membran mukosa usus.
>Echinacea Angustifola. Untuk detoksifikasi di dalam darah sekaligus meningkatkan sistem imun tubuh.
Dilengkapi dengan serat larut (xanthan gum, apple pectin dan citrus pectin), serat tak larut (soy fiber, algae spirulina dan clorella), untuk menjaga keseimbangan flora/bakteri baik dalam usus serta memperkuat otot dinding usus.



Komposisi :
Nutrition international premium Protein blend (soy, sesame and milk protein),
soy fiber,
xanthan gum,
apple and citrus pectin,
Algae (Spirulina, Chlorella),
vitamins and minerals (see Nutrition Facts Table), vegetable/herb powders (broccoli), American Sacred Bark, barley grass, spinach, beet green, cactus, collard, Jerusalem artichoke, golden seal, Echinacea angustifolia leaf, green pepper, wild yam, kale, rose hips, Lin Zhi mushroom (Ganoderma lucidum), extracts of green tea and cola nut, juice powders (orange, pineapple, strawberry, apple, prune, carrot), licorice.


Harga
1 Botol OGF @ 300 gr Harga Normal : Rp. 330.000

Paket Promosi untuk pertama kali pembelian - Paket Pemula - :
2 botol OGF@ 300 gr hanya: Rp. 550.000
( gratis botol shaker, membership kit ( vcd,brosur,katalog produk )

Saran Penyajian :
Campurkan 30gr (1 sendok takar) dengan 250 ml air putih biasa (bertemperatur ruangan). Shaker dan minum segera. Diminum sesaat sebelum tidur malam. Beberapa orang bisa mendapatkan manfaat yang cukup hanya dengan mengkonsusi ½ takaran, ada juga yang rnembutuhkan 2x lebih banyak untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan.





Perhatian :
Tidak dianjurkan bagi ibu hamil, menyusui dan bayi. Kecuali atas saran dan pengawasan dokter atau ahli.
Tidak disarankan bagi mereka yang harus menjalani diet rendah serat (seperti penderita Typus)


Artikel SoftLaunching di Jakarta, Bandung, Surabaya Prof I San Lin dan Andang Gunawan
klik gambar untuk diperbesar













Niwana SOD

Slide Presentasi Niwana SOD












Antioksidan Seaktif Enzim SOD, Penangkal Oksigen Radikal Bebas Paling Efektif
Niwana SOD - Penemuan Terbesar setelah Penisilin
website asli : http://sod-japan.com dan http://www.niwanasod.com/
Melalui riset selama 7 tahun akhirnya Prof. Yuki Niwa menemukan teknologi yang dapat merekayasa antioksidan dari tumbuh-tumbuhan sehingga dapat bekerja seaktif dan seefektif enzim SOD alami dalam tubuh bahkan mampu merangsang kerja enzim SOD alami menjadi lebih baik. Penggunaan rutin sesuai anjuran telah berhasil membantu proses perbaikan berbagai penyakit bahkan yang selama ini sulit diatasi. Tak heran bila ia dijuluki sebagai penemuan terbesar setelah penisilin karena di zaman modern ini dunia kesehatan tidak lagi berkutat dengan penyakit infeksi melainkan pada penyakit-penyakit non-infeksi degeneratif yang semakin kompleks.
Keunggulan Niwana SOD karena kealamian bahan dan teknologi pembuatannya :
  • 100% terbuat dari tumbuhan dan bijian : gandum, kulit beras, pearl barley, lobak daikon Jepang, kedelai, poleo juice, biji dan minyak wijen, ekstrak the hijau Jepang, jeruk yuzu, aspalathus linearis dan hatumogi.
  • Proses pemanasan dengan sinar infra red untuk memecah molekul sehingga berberat molekul rendah agar mudah diserap sel.
  • Fermentasi dengan jamur Aspergilus orizae (koji) untuk mengaktifkan komponen antioksidan.
  • Lipofilisasi (pelemakan), tehnik rekayasa sehingga antioksidannya mudah dikenal dan diserap oleh emak membran/dinding sel.
Beberapa pertanyaan muncul berkenaan dengan reaksi yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi Niwana SOD. Banyak orang menggangap hal ini sebagai suatu ketidakcocokan atau sebagai efek samping sehingga setelah muncul reaksi langsung dihentikan penggunaannya. Benarkah demikian ?
Niwana SOD dibuat dari bahan-bahan yang 100 % alami, yaitu bahan-bahan yang sering digunakan sebagai bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari seperti kacang kedelai, biji dan minyak wijen, gandum, ekstrak teh hijau Jepang, jeruk yuzu dll. Karena itu Niwana SOD sangat aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping. Kalaupun ada reaksi setelah mengkonsumsinya, itu merupakan reaksi perbaikan dan hanya sebagian kecil yang merasakan.
Andapun tidak perlu khawatir karena reaksi perbaikan ini umumnya hanya sesaat saja dan akan reda/hilang dengan sendirinya. Kondisi yang dapat memunculkan reaksi ini yaitu :
  • Seseorang yang secara genetik mempunyai daya tahan tubuh yang kurang baik sehingga muncul reaksi.
  • Sebagai pertanda adanya gangguan pada organ/bagian tubuh tertentu. Perlu dipahami bahwa walaupun kondisi organ sedang terganggu, tidak selalu gejala langsung dirasakan. Konsumsi Niwana SOD akan mempercepat gejala ini keluar, namun itu bukan reaksi perburukan melainkan merupakan bagian dari proses kesembuhan
  • Adanya akumulasi toksin dari obat-obatan yang dikonsumsi dalam periode yang lama sehingga reaksi yang muncul merupakan efek detoksifikasi.
Reaksi perbaikan setelah mengkonsumsi Niwana SOD
Beberapa pertanyaan muncul berkenaan dengan reaksi yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi Niwana SOD. Banyak orang menggangap hal ini sebagai suatu ketidakcocokan atau sebagai efek samping sehingga setelah muncul reaksi langsung dihentikan penggunaannya. Benarkah demikian ?
Niwana SOD dibuat dari bahan-bahan yang 100 % alami, yaitu bahan-bahan yang sering digunakan sebagai bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari seperti kacang kedelai, biji dan minyak wijen, gandum, ekstrak teh hijau Jepang, jeruk yuzu dll. Karena itu Niwana SOD sangat aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping. Kalaupun ada reaksi setelah mengkonsumsinya, itu merupakan reaksi perbaikan dan hanya sebagian kecil yang merasakan.
Andapun tidak perlu khawatir karena reaksi perbaikan ini umumnya hanya sesaat saja dan akan reda/hilang dengan sendirinya. Kondisi yang dapat memunculkan reaksi ini yaitu :
  • Seseorang yang secara genetik mempunyai daya tahan tubuh yang kurang baik sehingga muncul reaksi.
  • Sebagai pertanda adanya gangguan pada organ/bagian tubuh tertentu. Perlu dipahami bahwa walaupun kondisi organ sedang terganggu, tidak selalu gejala langsung dirasakan. Konsumsi Niwana SOD akan mempercepat gejala ini keluar, namun itu bukan reaksi perburukan melainkan merupakan bagian dari proses kesembuhan
  • Adanya akumulasi toksin dari obat-obatan yang dikonsumsi dalam periode yang lama sehingga reaksi yang muncul merupakan efek detoksifikasi.
Reaksi perbaikan yang terjadi secara umum yaitu :
Rasa mual, ingin muntah, tenggorokan gatal/panas dan kepala sedikit pusing. Bila hal ini terjadi yang sebaiknya anda lakukan adalah :
  • Usahakan banyak minum air putih (tidak dianjurkan air dingin) ± 2 – 2,5 liter/hari (8-10 gelas/hari)
  • Usahakan minum sesering mungkin dalam jumlah yang sedikit (1 gelas) dan tidak dianjurkan minum dalam jumlah yang banyak sekaligus.
  • Turunkan dosis penggunaan Niwana SOD bila perlu, jika dalam 1 minggu berturut-turut keluhan tidak juga mereda.
    Tetapi jika reaksi yang ditimbulkan membuat si penderita mengalami keluhan yang lebih berat dari keluhan sebelumnya, yang harus anda lakukan adalah :
  • Jika anda mampu bertahan dengan keluhan yang ada, alangkah lebih baik jika dosisnya tidak diturunkan. Penurunan dosis hanya akan memperlambat efek terapi sehingga terkesan Niwana SOD tidak efektif untuk penyakit yang anda derita.
  • Tetapi jika anda tidak mampu bertahan, turunkan dosisnya secara perlahan hingga anda merasa nyaman. Jika reaksi mereda, tambahkan dosisnya secara perlahan sesuai dengan anjuran dosis awal
  • Jangan lupa, usahakan tetap minum banyak air putih hangat.








Friday, August 10, 2007

y_key_30d01c6031de8aae

6ae1ae8ecff3f014


Thursday, August 9, 2007

MENGAPA PERLU DETOKS? Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, ADN, ND (Majalah NIRMALA Mei

MENGAPA PERLU DETOKS?

Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, ADN, ND (Majalah NIRMALA Mei
2004)

Anda punya masalah sembelit, demam, flu, kelebihan berat badan, selulit,
kadar kolesterol darah berlebihan, lesu kronis, penyakit/gangguan kulit,
sindrom pramenstruasi, kehilangan gairah seks, penuaan dini, tumor,
penyakit-penyakit degeneratif (hipertensi, stroke, penyakit jantung
koroner, diabetes, kadar usam urat berlebihan, dll.), serta
penyakit-penyakit infeksi yang tak kunjung sembuh? Tahukah Anda bahwa
akar dari masalah-masalah tersebut adalah karena adanya timbunan ampas
tubuh Anda?

TOKSIN bukan hanya ampas dari makanan yang kita makan dan
makanan-makanan yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat
makanan aditif, udara tercemar, bahan kimia seperti pestisida, logam
berat dalam air minum, residu obat-obatan farmasi, dll. Bahkan pikiran
dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel tubuh kita. Semua
ampas atau zat yang tidak diperlukan tubuh akan diperlakukan sebagai
racun (toksin) atau penyakit.
Ampas atau toksin juga diproduksi secara alamiah oleh tubuh kita
sendiri. Ini merupakan proses metabolisme sehingga tidak dapat kita
hindari. Setiap hari di dalam tubuh terjadi pembelahan sel-sel baru.
Sementara itu sel-sel yang sudah tua akan menjadi aus, mati, dan menjadi
ampas.
Dalam kondisi normal, ampas akan dikeluarkan secara teratur setiap hari
melalui sistem pembuangan tubuh. Buang air besar setiap hari bukan
jaminan bahwa proses pembuangan kita normal. Jika salah satu atau
beberapa masalah tersebut merupakan keluhan Anda, berarti pengeluaran
ampas dari tubuh Anda belum optimal! Penyakit terjadi apabila proses
pembuangan tidak optimal dan toksin mulai merusak jaringan organ-organ
vital.
Dalam sejumlah hasil penelitian disebutkan kondisi racun berlebihan
(toxicity) erat hubungannya dengan penuaan dini, menyebabkan terjadinya
penyakit-penyakit degeneratif (liver, jantung, diabetes, kanker, dll.),
dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, racun harus
dikeluarkan dari dalam tubuh. Caranya, dengan detoksifikasi (detoks).

Apa itu detoks?
Detoksifikasi (detoks) adalah proses pengeluaran racun atau zat-zat yang
bersifat racun dari dalam tubuh. Puasa merupakan salah satu metode
efektif detoksifikasi. Pembersihan dan detoks meningkatkan proses
alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita. Organ vital yang
menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif adalah susu
besar (pengeluaran) dan liver (detoksifikasi).
Hampir semua penyakit degeneratif dapat dihubungkan dengan kondisi
keracunan dalam saluran usus (intestinal toxemia). Mengapa? Karena
setiap jaringan dalam tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah
mendapatkannya dari usus. Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh kita akan
terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin
yang berada usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke
sel-sel di seluruh penjuru tubuh kita. Toksin-toksin inilah yang
menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan
degeneratif. Begitu juga menurunnya tingkat energi dan penuaan dini.

Mengapa perlu detoks?
Salah satu penyebab terbesar terjadinya tokxemia pada usus adalah
kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dimasak secara berlebihan atau
diproses, yaitu makanan-makanan yang tidak memiliki enzim lagi. Juga
kebiasaan lebih banyak makan makanan pembentuk asam, yaitu protein
(hewani), pati, lemak. Terlalu banyak menyantap makanan sumber protein
(hewani), pati, dan lemak mengakibatkan tubuh mengalami asidosis, yakni
kondisi keasaman darah dan jaringan tubuh berlebihan.
Asidosis dapat menimbulkan peradangan pada berbagai jaringan dalam
tubuh, menyebabkan butir-butir darah melekat satu sama lain, atau
terbentuknya jejaring serabut-serabut halus (fibrin) dalam darah.
Jejaring serabut-serabut ini yang memberi kesan seolah-olah darah
menjadi pekat. Serabut-serabut ini mengakibatkan peredaran sel-sel darah
terganggu, sehingga pasokan zat makan dan oksigen ke sel-sel jaringan
tubuh lainnya terhambat.
Tubuh kita dikaruniai enzim-enzim yang diperlukan oleh berbagai fungsi
metabolisme dalam tubuh dalam jumlah terbatas, termasuk proses
pencernaan. Tubuh tidak akan menggunakan enzim-enzim ini apabila makanan
yang kita makan masih memiliki enzim. Terus-menerus menggunakan enzim
tubuh akan menghabiskan energi dan menyebabkan peradangan pada pankreas.
Pankreas adalah organ vital yang memproduksi enzim-enzim pencernaan pada
usus kecil. Gangguan pada pankreas menyebabkan pencernaan tidak lancar
dan tubuh semakin banyak memproduksi ampas.
Usus besar tidak memiliki kemampuan untuk mencerna makanan. Tubuh akan
memadatkan makanan yang tidak tercerna ke sepanjang dinding usus halus.
Secara alami proses ini akan mengundang pengeluaran lendir dari sistem
kekebalan tubuh yang ada pada dinding-dinding usus. Kondisi ini akan
mengakibatkan sembelit (sulit buang air besar) dan penyumbatan pada
saluran usus besar. Setelah beberapa waktu, kotoran ini akan membusuk
dan menghasilkan gas beracun. Gas lebih mudah terserap melalui pori-pori
halus pada dinding usus, mengalir dalam darah dan masuk ke sel-sel tubuh
dan sewaktu-waktu siap menimbulkan penyakit.
Pembersihan besar-besaran alias detoksifikasi yang dilakukan secara
berkala, perlu bagi tubuh kita. Selain untuk mengurangi ampas-ampas
beracun dari dalam tubuh, tidak ada organisme pembawa penyakit atau
virus yang tahan dalam tubuh yang bersih. Terapi detoks paling tuadan
sudah ratusan tahun dilakukan oleh manusia adalah puasa. Dengan pola
makan yang lebih sederhana dan alami saja, manusia dahulu sudah mengerti
bahwa sekali waktu tubuh perlu detoks. Detoks seharusnya menjadi lebih
penting bagi manusia modern dengan pola makan yang cenderung menimbulkan
ampas lebih banyak dan penyumbatan-penyumbatan pada sistem tubuh.
Toksin mengakibatkan proses penuaan dan kerusakan lebih cepat pada
seluruh sel tubuh. Waktu tidak ada hubungannya dengan penuaan. Penuaan
atau proses degenerasi semata-mata adalah karena toksin dan dehidrasi
yang kita tabung selama bertahun-tahun.

Manfaat detoks bagi tubuh dan kesehatan:
* Meremajakan sel-sel sehingga kulit pun menjadi bersih, sehat,
kencang, dan lembut.
* Menurunkan kelebihan berat badan.
* Meningkatkan energi.
* Peningkatan indera penciuman, perasa, dan pendengaran.
* Pengeruta tumor (jika ada).
* Peradangan pada kelenjar getah bening hilang.
* Melancarkan peredaran darah dan getah bening.
* Memperbaiki daya ingat.
* Menghilangkan gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit
kepala, kembung, dsb.
* Memperbaiki kadar gula darah dan tekanan darah.
* Memperbaiki fungsi liver dan ginjal.
* Meningkatkan daya tahan tubuh.

Bagaimana melakukan detoks?
Ada beberapa metode detoks yang sering dilakukan saat ini.
Mulai dari yang alami seperti puasa hingga yang menggunakan suplemen
herba atau obat-obatan tertentu. Program detoks yang baik harus dapat:

* menormalkan pH (kadar keasaman) pencernaan
* meringan beban fungsi enzim di pankreas
* melancarkan kerja empedu dan mencairkan cairan empedu
* mengurangi lemak dan penyumbatan pada liver
* membangun flora usus
* melancarkan pembuangan lendir dan ampas dari dinding usus agar
penyerapan zat makanan menjadi lebih baik
* membuang kotoran yang menyumbat saluran usus (catatan:
penyumbatan pada usus dapat mengakibatkan kanker usus)
* merangsang peristaltik usus agar pembuangan lebih lancar
* membersihkan darah
* membersihkan saluran kencing dan memperbaiki keseimbangan
cairan tubuh
* melancarkan peredaran getah bening
* membuka pori-pri kulit
* mengeluarkan lendir dari paru-paru serta melancarkan pernapasan

Biasanya perlu waktu 6 – 12 bulan untuk mencapai semua itu, dan juga
sangat bergantung pada kondisi keracunan dan kedisiplinan setiap
individu.
Metode detoks yang paling mudah dan aman adalah juice
fasting, yaitu puasa menghindari makanan padat dan pembentuk asam, dan
hanya mengkonsumsi jus buah segar sepanjang hari dalam porsi tertentu.
Puasa ini aman bagi semua orang. Mereka yang menderita kanker stadium
lanjut, diabetes, atau gagal ginjal harus di bawah pengawasan ahli.
Istirahat dan relaksasi sangat penting dalam program detoks.
Jika masih sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya, sebaiknya tidak
melakukan detoks. Laju metabolisme tubuh selama detoks akan menurun,
begitu pula suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan saluran pernapasan. Ini
merupakan proses alamiah karena tubuh akan melakukan penghematan energi
dan sebagian besar energi akan lebih dikonsentrasikan untuk proses
pembuangan racun.
Proses keluarnya racun juga menimbulkan reaksi tidak nyaman
pada tubuh, yang secara medis dikenal sebagai gejala kemunduran
(withdrawal symptoms). Beberapa gejala mirip dengan gejala sakit atau
sakaw pada pemakai narkoba yang sedang menjalani program pembersihan.
Sebaliknya, dalam paham pengobatan alami, gejala ini disebut krisis
penyembuhan (healing crisis). Gejala ini biasanya muncul pada hari ke-3
sejak dimulainya program detoks. Gejala yang terasa biasanya hanya
muncul satu hari saja. Kecuali gejala seperti flu (pengeluaran lendir
melalui saluran pernapasan) biasanya berlangsung lebih lama.
Beberapa hari setelah itu kita mulai merasa tidak kelaparan
lagi, walaupun adakalanya muncul gangguan seperti memikirkan
makanan-makanan tertentu padahal perut sedang tidak lapar.

Krisis penyembuhan
* Gejala demam atau flu
* Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit (sulit buang
air besar). Jika terjadi sembelit, bisa dibantu dengan enema atau
kolonhidroterapi/”cuci usus”.
* Nyeri otot atau sendi
* Sakit kepala atau migrain (umumnya pada perokok dan peminum
alkohol)
* Mual-mual atau kembung
* Lesu
* Banyak mengeluarkan riak atau lendir
* Gatal-gatal atau berjerawat (jika sebelumnya mempunyai masalah
dengan kulit
* Napas bau dan muncul lapisan tebal pada permukaan lidah (dapat
dikerok dan dibersihkan dengan sendok atau alat khusus pengerok lidah)
* Mudah merasa kedinginan (karena suhu tubuh menurun)
* Gangguan emosional (uring-uringan atau emosional)

Mekanisme detoks
Ada 2 mekanisme yang digunakan liver untuk mengeluarkan
racun. Bagian pertama pada detoks, disebut fase 1, adalah mengubah
toksin menjadi entuk yang larut lemak. Secara alamiah lemak akan segera
mengikat toksin yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu, toksin harus
dilepaskan dulu dari jaringan lemak.
Bagian kedua, disebut fase 2, mengubah toksin menjadi bentuk
yang larut air agar toksin dapat dikeluarkan melalui saluran usus dan
urine. Dengan mekanisme ini, tidak akan ada racun yang tersangkut atau
tertinggal pada jaringan, termasuk jaringan otak dan saraf pusat. Toksin
akan keluar perlahan melalui aliran darah. Pada saat inilah biasanya
gejala-gejala yang terasa seperti penyakit, yakni gejala krisis
penyembuhan (healing crises) itu muncul.
Pada setiap fase yang harus dilalui, pelaksanaan detoks ini
sebaiknya dibantu dengan makanan dan herba tertentu untuk menguatkan
sel-sel organ vital dan kelenjar yang berperan pada proses detoks. ***

PRAKTEK DETOKS YANG EFEKTIF
Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, AD, ND, dalam Majalah NIRMALA
JUNI 2004 halaman 60-64.

Program detoks tak bisa dilakukan sembarangan. Di antara sekian jenis
program detoks, detoks dengan jus buah (fruit juice fasting) adalah yang
paling aman dan nyaman. Namun sebelum melakukannya, pahami dulu
aturannya. Apa yang harus dilakukan menjelang detoks? Berapa lama waktu
optimum menjalankan detoks? Reaksi apa yang mungkin timbul selama
detoks?

USUS BESAR yang tidak sehat dan tidak lancar adalah sumber datangnya
berbagai penyakit. Sebagai saluran pembuangan yang menjadi tempat
bertumpuknya ampas-ampas, usus besar adalah organ pertama yang harus
dibersihkan, sebelum tubuh melakukan proses detoks yang akan dilakukan
oleh hati/liver.

Usus besar memang tempat lewatnya ampas dan kotoran, sehingga memang
tidak dapat dikatakan sebagai tempat yang bersih. Yang dimaksudkan harus
bersih dalam hal ini adalah lancar. Aliran dalam saluran pembuangan
harus lancar agar tidak terjadi penyumbatan, yang di kemudian hari dapat
menyebabkan kondisi keracunan dari dalam tubuh (otointoksikasi) dan
gangguan metabolisme.

PUASA: DETOKS YANG EFEKTIF

Ada banyak cara detoks. Sarapan buah di pagi hari, seperti metode Food
Combining, saja sudah dapat menimbulkan efek detoks. Tetapi di antara
semua alternatif detoks yang ada, puasa merupakan metode yang paling tua
dalam sejarah, paling aman, dan paling efektif.

Metode yang paling direkomendasikan para ahli kesehatan alami maupun
klinik-klinik puasa di negara-negara Barat adalah puasa hanya minum air
suling (disebut water fasting) atau puasa hanya dengan minum jus buah
atau jus sayuran saja (juice fasting).

Juice fasting dengan buah-buahan adalah pilihan detoks yang paling aman
dan nyaman. Kandungan gizi yang berlimpah dalam buah segar, termasuk
enzim-enzim dan energinya, dapat menurunkan intensitas pembersihan pada
tingkat yang lebih nyaman.

Puasa dengan hanya minum air prosesnya lebih intensif karena akan
membakar lebih banyak kalori. Bagi pemula, water fasting hanya boleh
dilakukan di klinik khusus yang mempraktekkan terapi puasa dan di bawah
pengawasan spesialis detoks.

PRINSIP-PRINSIP DETOKS

* Tinggalkan alat penimbang berat badan
Detoks bukan program penurunan berat badan. Penurunan berat badan
hanyalah efek sampingan detoks. Fokus detoks adalah kesehatan Anda.
Artinya, metabolisme harus baik atau lancar. Detoks memperbaiki
metabolisme tubuh. Jika tubuh sehat tidak akan ada kelebihan berat
badan. Ingat, kelebihan berat badan bukan semata-mata karena lemak,
tetapi toksin! Berhasil tidaknya detoks mudah terlihat dari penampilan
dan tekstur kulit yang menjadi tampak muda dan segar, juga ukuran
lingkar tubuh yang mengecil tanpa kesan kurus kering.
* Tinggalkan hitungan kalori
Program detoks ini tidak perlu membuang Anda pusing dengan urusan
hitunga-hitungan kalori, karena Anda hanya akan mengkonsumsi jus buah.
Buah adalah makanan rendah kalori tetapi kaya energi. Dalam ilmu
kesehatan modern, kalori juga dipahami sebagai energi. Tetapi dari paham
kesehatan alami, energi adalah tenaga atau power atau aura yang terdapat
pada makanan. Seperti aura pada manusia, aura pada tumbuh-tumbuhan juga
dapat dilihat dari kamera khusus. Sebaliknya, kalori lebih tepat
didefinisikan sebagai panas atau energi yang dibutuhkan untuk
pembakaran. Buah disebut makanan rendah kalori karena hampir tidak
memerlukan energi tubuh untuk pembakarannya, sehingga tubuh bisa lebih
banyak menghemat energi. Energi ini yang sebenarnya berperan dalam
proses penyembuhan dan peremajaan pada sel-sel tubuh.

PERSIAPAN SEBELUM DETOKS

* Selama proses detoks berlangsung, sebagian besar energi akan
difokuskan tubuh ke proses pembuangan. Karena itu, tidak ada gunanya
melakukan detoks jika masih disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang
menyita tenaga dan pikiran. Melakukan detoks dalam kondisi demikian
tidak akan membuat tubuh jadi sehat, tetapi justru sebaliknya. Cari
waktu yang baik untuk menjalankan detoks.
* Waktu menjalani detoks adalah 7-40 hari berturut-turut,
bergantung pada kondisi setiap orang. Bagi yang tidak biasa berpuasa,
sebaiknya latihan dulu melakukan detoks beberapa kali selama 3 hari
berturut-turut. Harap diingat bahwa detoks 3 hari itu hanya latihan.
Karena proses pengeluaran toksin sendiri baru mulai pada hari ke-3. Dan
bagi yang berminat menjalankan detoks lebih dari 7 hari sebaiknya
melakukan konsultasi kesehatan lebih dulu dengan dokter atau ahli gizi
yang menguasai terapi detoks.
* Agar tubuh lebih mudah beradaptasi dengan terapi detoks, 1-2
minggu sebelum melakukan program detoks sebaiknya Anda mulai:
o Mengurangi makanan berlemak tinggi, seperti makanan gorengan,
makanan bersantan, protein hewani (termasuk susu ternak), dan
karbohidrat olahan terutama yang mengandung terigu dan gula pasir
(termasuk minuman soda).
o Membatasi garam
o Menghindari alkohol, kafein, dan obat-obatan yang tak perlu
o Menghindari semua jenis makanan olahan industri (kalengan,
instan, dll)
Pola makan pra-detoks ini juga bermanfaat menurunkan reaksi detoks
yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Mencoba ‘mencuri’ kesempatan
mengkonsumsi makanan/minuman yang harus dihindari, dapat menghambat
proses detoks yang sedang berjalan selama beberapa jam.

JENIS MAKANAN

Program detoks ini hanya memperkenalkan 5 jenis buah-buahan yang harus
dikonsumsi dalam bentuk jus. Mengapa harus jus? Karena dalam bentuk jus,
kandungan zat-zat gizi pada buah lebih mudah dicerna dan diserap tubuh.
Karena tidak banyak serat yang masuk, pada beberapa orang cara detoks
seperti ini juga dapat menimbulkan sembelit (sulit buang air besar/BAB).
Untuk mengatasinya, dapat dilakukan enema (merangsang gerakan
peristaltis usus dengan memasukkan cairan melalui anus) atau kolon
hidroterapi di klinik khusus. Tetatpi jika Anda banyak minum air putih
di antara waktu minum jus buah, risiko sembelit sangat kecil.

Jenis buah yang dibolehkan dalam program detoks ini hanya pepaya, apel,
mangga, semangka, nanas, dan jeruk nipis/lemon. Pilih buah yang segar
dan sudah matang. Tidak perlu buah impor, karena semakin dekat tempat
tumbuh buah dengan tempat kita, kualitas gizinya semakin baik untuk
tubuh kita. Sedapat mungkinpilih buah-buahan organik (tidak tercemar
pestisida dan zat-zat kimia lainnya).

Jenis buah yang dikonsumsi dalam satu hari harus sama. Misalnya hari
pertama hanya jus pepaya saja sepanjang hari, lalu hari berikutnya hanya
jus semangka saja, dan seterusnya. Cara mengkonsumsi buah seperti ini
hanya untuk memudahkan pengaturan pH dalam tubuh. (Tambahan dari Wied
Harry: Untuk jeruk nipis/lemon, peras airnya lalu campurkan ke dalam air
masak.)


REAKSI TUBUH SELAMA DETOKS

Selain reaksi-reaksi seperti penyakit, selama detoks tubuh akan
memberikan reaksi-reaksi lain yang sering mengejutkan bagi pemula.
Bentuk reaksi dan kapan munculnya reaksi-reaksi tersebut tidak sama pada
setiap orang.

Reaksi-reaksi tersebut antara lain:
* Warna urine lebih keruh dan berbau tajam. Bagi mereka yang
sepanjang hidupnya banyak mengkonsumsi obat-obatan farmasi, bau obat
akan ikut keluar bersama urine dan kotoran (feses).
* Sering buang angin dengan bau sangat menusuk.
* Muncul keinginan kuat pada makanan, padahal setelah hari ke-3
sebenarnya tubuh sudah tidak merasakan lapar lagi.
* Keluar banyak kotoran disertai lendir (mukus) yang cukup pekat.
Pada program detoks yang lebih panjang, tubuh akan mengeluarkan kotoran
dari lapisan sel yang paling dalam. Bentuk kotoran yang keluar biasanya
lebih pekat dan berwarna mulai dari kehijauan hingga kehitaman seperti
ter/aspal cair. Program detoks baru dapat dikatakan sempurna jika bentuk
kotoran yang keluar sudah normal dan tidak ada lagi kotoran yang
bentuknya seperti ter tersebut.

CATATAN PENTING

* Cara mengkonsumsi minuman/makanan apa pun tidak boleh
terburu-buru. Meskipun bentuknya cair, air dan jus buah tetap harus
diteguk pelan-pelan dan sedikit-sedikit saja. Jadi, tidak ditenggak
cepat-cepat, apalagi sekaligus. Minum atau makan terburu-buru dapat
menyebabkan beberapa proses yang harus dilakukan tubuh terhadap makanan,
terlewati. Makanan yang tidak terproses dengan baik akan mengalami
pembusukan sebelum waktunya. Padahal pembusukan makanan hanya boleh
terjadi dalam usus besar menjelang anus. Pembusukan dini biasanya sudah
terjadi di usus duabelas jari.
* Jus buah yang diminum setiap kali harus baru. Jadi, tidak boleh
membuat dan menyimpan jus untuk satu hari sekaligus, misalnya.
* Jangan menunda minum jus setelah jus dibuat. Kualitas gizi dan
energi pada jus buah akan berkurang setelah 20 menit, apalagi jika
dibiarkan terbuka dan terkena udara.

TIPs
* Sebaiknya tetap berolahraga teratur. Cukup olahraga ringan saja
seperti jalan kaki, lompat tali atau lompat-lompat kecil di atas
trampolin, yoga, taichi, atau chikung. Olahraga berguna melancarkan
sirkulasi darah dan getah bening, dan secara tidak langsung juga
melancarkan proses pengeluaran racun dari dalam tubuh.
* Boleh melakukan perawatan tubuh seperti pijat aromaterapi dan
luluran (body scrub atau penggelontoran kotoran dari permukaan kulit).


Rahasia Umur Panjang Orang Jepang

Rahasia Umur Panjang Orang Jepang

HINGGA kini para pakar masih saja penasaran dengan rahasia umur panjang orang Jepang.

Rata-rata pria Jepang dapat mencapai umur 76,35 tahun dan wanitanya 82,84 tahun. Bandingkan dengan orang Swiss yang rata-rata pria 74,10 tahun dan wanita 80,90 tahun. Sedangkan orang Amerika hanya 72,30 tahun pada pria dan wanita 79,10 tahun.

Sejak Perang Dunia II hingga sekarang, bangsa Jepang telah memperpanjang rentang umur penduduknya hingga lebih dari 25 tahun. Menurut para peneliti dari The National Institute of Health and Nutrition, Dr Kazuo Kondo dan kawan-kawan, ada tiga faktor dominan yang mempengaruhi.

Faktor pertama adalah pola makan orang Jepang, yang bila dilihat dari segi gizi makro terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat dengan komposisi 15 persen, 25 persen, dan 58 persen dari energi total (sekitar 2.023 kalori per kapita).

Kebutuhan lemak yang dipenuhi dari kekayaan lautnya, berasio asam lemak omega 6/omega 3 yaitu sekitar 4. Rasio asam lemak tak jenuh/jenuh adalah 1:1. Sementara rasio konsumsi asam lemak tak jenuh ganda dengan asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak jenuh 1:1,5:1.

Bila rata-rata konsumsi 70 gr lemak sehari, maka rasio itu optimal berkolerasi dengan usia harapan hidup orang Jepang.

Peran antioksidan

Faktor kedua yang juga mempengaruhi adalah peranan antioksidan yang tercukupi dalam pola konsumsi sehari-hari masyarakat Jepang. Zat-zat antioksidan banyak terdapat dalam menu makanan masyarakat Jepang seperti sayur, buah, atau minuman seperti teh hijau yang banyak mengandung polifenol dan katecin.

Efek antioksidan dari vitamin E, vitamin C, dan beta karoten dapat menangkal terjadinya oksidasi LDL (low density lipoprotein) yang dapat memacu terjadinya proses penyempitan pembuluh darah (atherosklerosis). Zat antioksidan yang dapat menangkal senyawa radikal bebas, membantu menurunkan risiko terkena penyakit degeneratif.

Beberapa publikasi kedokteran melaporkan kaitan teori radikal bebas dengan kurang lebih 60 macam penyakit degeneratif menahun seperti jantung koroner, kanker, proses penuaan dan lainnya. Ternyata khasiat antioksidan banyak ditemukan dalam senyawa zat-zat bioaktif fitokimia yang dikandung oleh rempah-rempah dan bumbu tradisional seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit serta bahan makanan tradisional lain seperti tempe dan tahu.

Tempe misalnya, mengandung isoflavon dan superoksidismutase (SOD) yang sangat potensial sebagai antioksidan. Profesor Charles Hennekens dari Harvard Medical School, Amerika, melalui meta-analisis studi-studi epidemologi membuktikan, seseorang yang mengkonsumsi vitamin antioksidan (vitamin E, vitamin C, dan beta karoten) berisiko 20-40 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner.

Paradoks Jepang

Namun kalau kedua faktor di atas bisa dijelaskan kaitan ilmiahnya dengan kesehatan secara signifikan, maka faktor ketiga ini: rokok, agak kontroversial karena selama ini justru dikenal sebagai pemicu berbagai penyakit. Tidak heran bila para ahli menyebutnya sebagai fenomena Japanesse paradox.

Bayangkan, kebiasaan merokok penduduk Jepang adalah 58,8 persen pada pria dan 15,2 persen wanita.

Diduga, ada satu faktor baru yang unik yaitu faktor genetik sebagai salah satu jawaban mengapa terjadi interaksi yang khas pada faktor-faktor di atas pada bangsa Jepang.

Salah satu faktor genetik itu dapat diterangkan adalah sebagai berikut. Suatu ikatan yang disebut CETP atau Cholesterol Ester Transfer Protein, mengatur metabolisme HDL (high density lipoprotein) dan berfungsi mengubah ester kolesterol dari HDL merupakan "kolesterol baik" ke LDL yang "kolesterol buruk".

Bila CETP berkurang, maka HDL meningkat atau sebaliknya. Bila LDL meningkat maka akan memicu terjadinya proses atherosklerosis. Dua jenis CETP mutasi genetik yang dikenal adalah intron 14 "splicing site G" menjadi mutasi A, sedangkan yang lainnya disebut exon 15 D menjadi mutasi G "missense".

Keberadaan CETP ini berperan dalam mengubah jenis kolesterol baik LDL atau kolesterol buruk LDL berdasarkan perubahan prototipe mutasi genetik yang merupakan ciri-ciri indikator biologis (biomarker) khas Jepang. Bagi Indonesia, belum diketahui secara pasti aspek biokimia dari pola genetik masyarakatnya.

Bangsa Jepang juga dikenal sebagai pekerja keras, ulet dan workalcoholic. Ditinjau dari sifat ini, maka faktor stres ikut mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Namun dengan proteksi kadar konsentrasi tinggi antioksidan dari pola makan serta sumber suplemen makanan kesehatan yang konon 80 persen dikonsumsi rakyatnya, mereka terhindar dari penyakit-penyakit degeneratif yang lebih parah.

Cadangan antioksidan ini dapat menutupi kehilangan akibat stres seperti asam amino tertentu, vitamin C, vitamin E dan lainnya.

Belajar dari Jepang

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari Jepang untuk dapat berumur panjang, sehat, tetapi juga menjadi bangsa yang maju dan hebat di Asia?

Bila dibandingkan dengan masyarakat Indonesia, maka kita dapat mencontoh pola makannya yang beragam dengan kandungan antioksidan tinggi, ditambah dengan konsumsi asam lemak esensial serta protein yang secara kualitatif dan kuantitatif memadai.

Bila disimak, meski potensi sumber daya laut Indonesia begitu kaya, pola konsumsi makanan sebagian terbesar masyarakat Indonesia masih bercirikan agraris yang bertumpu pada "beras-sentris".

Statistik nasional menunjukkan bangsa Indonesia mengkonsumsi ikan dan produk laut sangat sedikit, sepersepuluh sampai seperlima tingkat konsumsi bangsa Jepang (14-16 kg/kapital/tahun berbanding 75-160 kg/kapita/tahun). Jadi ikan baru memberi sumbangan energi sekitar 2 persen dan protein 15 persen dari masukan energi dan protein sehari-hari.

(Darwin Karyadi,Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor)


Antioksidan Resep Sehat & Umur Panjang

Antioksidan Resep Sehat & Umur Panjang

Jakarta, Minggu





Dalam makanan sehari-hari antioksidan banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan.





Untuk mendapatkan tubuh sehat dan umur panjang, orang melakukan banyak hal. Mulai dari olahraga, menyantap makanan tambahan, sampai bedah kosmetik untuk mengencangkan kulit yang mulai keriput.

Padahal itu hanya permukaan. Yang lebih penting justru bagaimana kita memerangi radikal bebas yang merusak tubuh dari dalam. Antara lain dengan antioksidan seperti dituturkan oleh ahli gizi, dr. Elvina Karyadi, M.Sc., di bawah ini.

Mewujudkan kualitas hidup yang baik di usia lanjut memang tidak mudah tanpa didukung usaha sejak dini di usia muda.

Saat ini kelebihan gizi yang mengakibatkan tingginya prevalensi penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, kencing manis, rematik sudah dirasakan sampai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Belum lagi akibat yang ditimbulkan oleh lingkungan tercemar, kesalahan pola makan dan gaya hidup yang justru merangsang tumbuhnya radikal bebas (free radical) yang merusak tubuh kita.

Kondisi ini mendorong para peneliti baik ahli gizi maupun dokter menggali teori dasar radikal bebas serta mencari bagaimana cara mengendalikan produksi radikal bebas pada tubuh kita. Penelitian di bidang gizi ortomolekuler pada tingkat sel membuktikan, antioksidan dapat melindungi jaringan tubuh dari efek negatif radikal bebas. Ternyata, gangguan atau ketidakmampuan sistem antioksidan tubuh inilah yang menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif.

Apa itu radikal bebas?

  • Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil (mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan), sehingga untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan.

Senyawa radikal bebas tersebut timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernapas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari atau radiasi kosmis.

Karena secara kimia molekulnya tidak lengkap, radikal bebas cenderung "mencuri" partikel dari molekul lain, yang kemudian menimbulkan senyawa tidak normal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting dalam tubuh. Radikal bebas inilah biang keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit lever, jantung koroner, katarak, penyakit hati dan dicurigai proses penuaan dini ikut berperan.

Sebenarnya, reaksi pembentukan radikal bebas merupakan mekanisme biokimia tubuh normal. Radikal bebas lazimnya hanya bersifat perantara yang bisa dengan cepat diubah menjadi substansi yang tak lagi membahayakan tubuh. Namun, bila radikal bebas sempat bertemu dengan enzim atau asam lemak tak jenuh ganda, maka merupakan awal dari kerusakan sel yang antara lain:

Kerusakan DNA (deoxy nucleic acid) pada inti sel

Senyawa radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan DNA di samping penyebab lain seperti virus, radiasi, dan zat kimia karsinogen. Bila kerusakan tidak terlalu parah, masih dapat diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Namun, bila sudah menyebabkan rantai DNA terputus di berbagai tempat, kerusakan ini tidak dapat diperbaiki lagi sehingga pembelahan sel akan terganggu. Bahkan terjadi perubahan abnormal yang mengenai gen tertentu dalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit kanker.

Kerusakan membran sel

Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas. Kalau ini terserang struktur dan fungsi membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel pada jaringan tubuh.

Kerusakan protein

Terjadinya kerusakan protein akibat serangan radikal bebas ini termasuk oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan tempat protein itu berada. Contohnya kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan katarak.

Kerusakan lipid peroksida

Ini terjadi bila asam lemak tak jenuh terserang radikal bebas. Dalam tubuh kita, reaksi antarzat gizi tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksidasi yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab terjadinya berbagai penyakit degeneratif (kemerosotan fungsi tubuh).

Proses ketuaan.

  • Umumnya, semua sel jaringan organ dapat menangkal serangan radikal bebas karena di dalamnya terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawan.

Namun, karena manusia secara alami mengalami degradasi seiring dengan peningkatan usia akibat radikal bebas itu sendiri, otomatis pemusnahannya tidak pernah mencapai 100% meski secara teori dapat dipunahkan oleh berbagai antioksidan. Belum lagi adanya rangsangan untuk membentuk radikal bebas yang berasal dari lingkungan sekitar. Karena itu, secara perlahan-lahan tapi pasti, terjadi kerusakan jaringan oleh radikal bebas yang tidak terpunahkan.

Kerusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran dalam sel. Yang ingin awet muda tentu perlu banyak mengkonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini.

Dapat menimbulkan autoimun

Dalam keadaan normal, antibodi hanya terbentuk bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Autoimun adalah terbentuknya antibodi terhadap suatu sel tubuh biasa dan hal ini dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya.

Antioksidan pelindung kesehatan

Tanpa disadari dalam tubuh kita secara terus-menerus terbentuk radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respons terhadap pengaruh dari luar tubuh: polusi lingkungan, ultraviolet, asap rokok, dll.

Sebab itu tubuh kita memerlukan suatu substansi penting yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.

Sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada dalam tubuh kita. Dari asal terbentuknya, antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (di luar sel) atau pun dari makanan. Dari sini antioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni:

Antioksidan primer

Antioksidan primer ini bekerja untuk mencegah pembentuk senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala dan penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Antioksidan sekunder

Antioksidan ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder: vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.

Antioksidan tersier

Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit kanker, misalnya.

Hasil berbagai penelitian dengan menggunakan hewan percobaan telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, katarak serta penyakit degeneratif lain.

Anggur merah vs jantung koroner

  • Lebih dari 200 penelitian secara epidemiologi menyatakan, diet makanan yang mengandung beta karoten dapat menurunkan risiko penyakit kanker.

Beta karoten konon mampu mecegah kerusakan sel normal dari sel ganas dengan cara meningkatkan keutuhan sel-sel normal dan mengusahakan agar sel-sel kanker tersebut bertindak sebagai sel normal.

Vitamin C juga berperan dalam menurunkan risiko kanker saluran pencernaan. Dikatakan pula adanya hubungan antara asupan vitamin E yang rendah dan risiko kanker payudara, paru-paru, tenggorokan, dan mulut.

Beberapa studi mengungkapkan peranan antioksidan untuk mencegah penyakit jantung. Oksidasi LDL (low density lipoprotein) menyebabkan kerusakan dinding pembuluh arteri yang berarti proses awal dari aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri).

Pertahanan antioksidan secara alami dalam LDL kolesterol dengan jumlah yang cukup dapat melindungi LDL dari proses oksidasi tapi masih dipertanyakan apakah perlindungan ini terjamin pada setiap orang. Antioksidan alam terbanyak dalam LDL adalah vitamin E. Sehingga penambahan suplemen vitamin E dalam makanan dapat meningkatkan kandungan vitamin E dalam LDL serta meningkatkan perlindungan terhadap proses oksidasi. Beta karoten merupakan antioksidasi yang cukup kuat yang secara teoritis juga dapat melindungi oksidasi LDL.

Anggur merah telah terbukti dapat mencegah penyakit jantung koroner karena kandungan flavonoidnya. Sebagai contoh, Prancis, dibandingkan negara Eropa lain atau Amerika, jumlah penderita PJK-nya lebih kecil (dikenal dengan istilah the French paradox) karena suka sekali minuman anggur merah. Padahal konsumsi lemak mereka lebih besar, lebih banyak merokok dan kurang bergerak. Anggur merah memang mempunyai kandungan senyawa fenol lebih tinggi daripada anggur putih. Fenol ini mempunyai efek kardioprotektif (flavonoid) yakni antioksidan yang sangat kuat. Ia dapat mencegah oksidasi LDL 20x lebih kuat dari vitamin E.

Senyawa flavonoid ini telah terbukti secara in vitro mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan (relaksasi) pembuluh darah dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Sayangnya, flavonoid pada anggur dan sayuran bentuknya kompleks sehingga sangat sulit dicerna dan diserap. Sedangkan pada saat fermentasi anggur merah, kompleks ini terurai sehingga mudah diserap tubuh. Ditambah lagi adanya alkohol (10%) dalam anggur membuat kandungan flavonoid stabil.

Berdasarkan penelitian, paparan senyawa radikal bebas, sinar ultraviolet, dan asap rokok dapat menyebabkan oksidasi protein pada lensa mata sehingga lama-kelamaan menimbulkan katarak. Penelitian epidemiologis menyatakan, katarak meningkat di negara-negara yang tinggi kebiasaan merokok serta paparan sinar mataharinya.

Asupan vitamin C dan E yang rendah pada diet makanan disertai kadar vitamin C yang rendah dalam darah, akan mempermudah seseorang terkena katarak (kekeruhan lensa mata). Apalagi ditambah dengan kebiasaan merokok.

Kasiat tempe dan ikan laut

  • Selain berbentuk zat gizi seperti vitamin C dan D, antioksidan dapat pula berupa zat non-gizi seperti pigmen (karoten, likopen, flavonoid, klorofil) dan enzim (glutation peroksida, koenzim, Q-10 atau ubiquinon).

Karoten banyak pada wortel, ubi rambat, semangka, bayam, kangkung, jeruk. Likopen pada tomat. Flavonoid pada wortel, jeruk, brokoli, kol, mentimun, bayam, tomat, merica dan terung.

Bila konsumsi mineral seperti seng, selenium, tembaga, vitamin E dan C serta beta karoten cukup, maka tidak diperlukan suplemen. Suplemen berupa pil, kapsul, dll hanya diberikan bila makanan berantioksidannya belum memenuhi angka kebutuhan gizi yang dianjurkan.

Dalam makanan sehari-hari antioksidan banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan. Sedangkan tempe dan ikan laut dapat memusnahkan atau meminimalkan pembentukan radikal bebas.

Selama lebih dari setengah abad antioksidan telah dimanfaatkan dalam pengolahan pangan untuk menghambat kerusakan makanan. Biasanya antioksidan ini ditambahkan pada makanan yang mengandung lemak atau minyak, buah segar atau sayuran agar tidak cepat rusak. Senyawa ini juga dapat untuk mencegah perubahan warna dan rasa yang disebabkan oksigen di udara (pada apel, pisang yang mengandung enzim tertentu).

Selain pada bahan makanan, antioksidan seperti vitamin E juga sebagai suplemen diet untuk mengatasi proses oksidasi dalam tubuh. Belakangan malah antioksidan digunakan dalam produk kosmetik. *




Antioksidan, Radikal Bebas, dan Penuaan

Antioksidan, Radikal Bebas, dan Penuaan

BAGI Waljinah (57), penyanyi keroncong tembang Jawa, keriput mulai muncul masa usia tua bukanlah sesuatu perlu diresahkan. Kerut-kerut di kulitnya justru penanda kesemarakan hidup yang pernah dilaluinya. Tak heran, meski telah bercucu enam, nenek ini tetap berparas segar. "Resepnya, ya selalu gembira, nrimo ing pandum (penuh rasa syukur), dan mungkin karena sejak gadis rajin minum jamu," tutur Waljinah.

SEPERTI dimaknai Waljinah, menjadi tua adalah takdir, hukum alam yang tak dapat ditepis. Ketika kehidupan itu dimulai meski ia baru berupa noktah sel embrio, proses penuaan pun serta-merta berlangsung. Namun, kini para ahli dengan segala kecanggihan penemuannya berteori, proses takdir itu dapat diperlambat. Tersebutlah sebuah zat bernama antioksidan. Lalu, seberapa jauh sebenarnya peran si antioksidan itu?

Antioksidan merupakan zat yang anti terhadap zat lain yang bekerja sebagai oksidan. Zat lain itu populer disebut radikal bebas, yaitu suatu molekul oksigen dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki elektron yang tidak berpasangan. Karena kehilangan pasangannya itu, molekul lalu menjadi tidak stabil, liar, dan radikal.

"Akibatnya, ia selalu berusaha mencari pasangan elektron, tetapi dengan cara yang radikal, yaitu merebut elektron dari molekul lain tanpa pandang bulu. Makanya ia disebut radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS)," kata ahli Biokimia Dr Mohamad Sadikin DSc dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Perbuatan si radikal bebas ini berakibat destruktif bagi molekul sel lain yang elektronnya dirampas. Parahnya, aksi perampasan elektron itu menimbulkan reaksi berantai sehingga radikal bebas terlahir semakin banyak. Radikal bebas merusak molekul makro pembentuk sel, yaitu protein, karbohidrat (polisakarida), lemak, dan deoxyribo nucleic acid (DNA).

Akibatnya, sel menjadi rusak, mati, atau bermutasi. Peristiwa itu menjadi salah satu penyebab berbagai penyakit degeneratif seperti kanker dan penuaan sel. Pada sel kulit, misalnya, radikal bebas akan merusak senyawa lemak pada membran sel. Lalu, kulit kehilangan ketegangannya (rigor) dan muncullah keriput.

Sadikin menjelaskan, peran jahat radikal bebas ini bukan berarti ia boleh dienyahkan. Sebab, akhirnya para ahli menemukan, radikal bebas dalam kadar tertentu justru diperlukan untuk pertahanan tubuh. Ketika kuman masuk ke dalam tubuh, sel darah putih (lekosit) akan menghancurkan dan memakan kuman dengan bantuan si radikal bebas.

"Seperti filosofi Yin dan Yang. Dalam keburukan si radikal bebas, ada setitik kebaikan yang sangat esensial," kata Sadikin. Masih berprinsip pada keseimbangan Yin dan Yang, keseimbangan komposisi antara radikal bebas dan antioksidan mutlak diperlukan di dalam tubuh.

Bagaimana bisa muncul radikal bebas ini? Radikal bebas muncul sebagai konsekuensi dari adanya kehidupan itu sendiri. Setiap makhluk hidup perlu energi untuk bertahan hidup. Makhluk hidup, termasuk manusia, akan selalu memproduksi radikal bebas sebagai produk samping dari proses pembentukan energi.

Energi itu diperoleh dari proses metabolisme dengan mengoksidasi (membakar) zat-zat makanan, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Zat-zat itu akan dikonversi menjadi senyawa pengikat energi atau Adenosin Triphospat (ATP) melalui proses metabolisme dengan bantuan oksigen. Dalam proses oksidasi itulah radikal bebas (ROS), yaitu anion superoksida dan hidroksil radikal turut terproduksi.

Selain lahir dari proses metabolisme, radikal bebas juga muncul pada setiap kejadian pembakaran, misalnya merokok, memasak, juga aktivitas pembakaran bahan bakar pada mesin dan kendaraan bermotor. Ketika sinar ultraviolet menerpa suatu benda terus-menerus, elektron atom benda tersebut akan meloncat dari orbitnya, dan terciptalah radikal bebas.

Singkatnya, radikal bebas akan selalu bertebaran di mana-mana. Api adalah radikal bebas yang dapat dilihat dengan mata. Layaknya radikal bebas, sifat api pun sangat reaktif dan sulit dikendalikan jika merajalela.

Supaya radikal bebas tidak merajalela, tubuh dengan sendirinya spontan memproduksi zat antioksidannya. Antioksidan yang diproduksi dari dalam tubuh (endogen) berupa tiga enzim yaitu, superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), katalase, serta non enzim, yaitu senyawa protein kecil glutation.

Ketiga enzim dan senyawa glutation itu bekerja menetralkan radikal bebas. Pekerjaannya itu dibantu oleh asupan antioksidan dari luar (eksogen) yang berasal dari bahan makanan. Misalnya, vitamin E, C, betakaroten dan senyawa flavonoid yang diperoleh dari tumbuhan.

Ahli gizi dari Pusat Kajian Gizi Fakultas Kedokteran UI dr Victor Tambunan MS menjelaskan, dalam proses melumpuhkan radikal bebas, peran antioksidan eksogen sangat sistematis. Pertama-tama vitamin E akan menangkap (scavenging) radikal bebas. Malangnya, vitamin E itu lalu berubah menjadi vitamin E radikal sehingga perlu pertolongan vitamin C.

Apa boleh buat, setelah menangkap vitamin E radikal, si vitamin C malah ikut menjadi vitamin C radikal juga. Akhirnya, barulah glutation yang mampu menetralkan vitamin C radikal menjadi senyawa yang lebih kalem tanpa menjadikan dirinya turut radikal.

LALU, perlukah kita menambah suplemen antioksidan untuk mengatasi keliaran si radikal bebas? Jawaban akhirnya akan normatif. Suplemen antioksidan yang populer di pasaran, yaitu vitamin C, E, dan betakaroten. Namun, fakta perlu diketahui, hingga saat ini para ahli masih sulit memastikan berapa komposisi yang seimbang antara radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh.

Dengan demikian, otomatis dosis suplemen antioksidan yang tepat juga belum dapat dipastikan. Sementara beberapa studi menunjukkan, kelebihan antioksidan justru merugikan hingga membahayakan

Tambunan menjelaskan, selama asupan makanan cukup baik dan menjauhi pola hidup tak sehat, suplemen makanan seperti multivitamin sama sekali tidak dibutuhkan. Suplemen dibutuhkan hanya ketika seseorang menderita luka bakar serius, infeksi yang luas, aktivitas fisik berat, atau stres yang hebat.

Orang yang merokok atau, pekerjaannya harus diterpa polusi dan sinar matahari terus- menerus, seperti polisi lalu lintas, juga memerlukan suplemen tersebut. Asumsinya, asupan makanan yang bervitamin antioksidan tidak cukup dibandingkan terpaan radikal bebas. Dengan demikian, tubuh orang itu dalam kondisi stres oksidatif atau komposisi radikal bebasnya lebih banyak.

Menurut Tambunan, suplemen yang paling utama dibutuhkan orang-orang tersebut adalah vitamin C dengan dosis antara 100-500 miligram per hari. Soal dosis memang masih kontroversi. Sebab, jika vitamin C yang diasup ternyata berlebihan bagi tubuh, vitamin C tersebut justru menjadi vitamin C radikal yang sifatnya sama dengan radikal bebas. Glutation tidak lagi sempat menetralkannya karena jumlahnya yang berlebihan. Memang, sebagian yang berlebih itu dapat larut bersama urine, tetapi potensi radikal tetap ada.

Hal yang sama berlaku pada vitamin E, yang jika berlebihan dapat menjadi vitamin E radikal. Ada pula teori yang mengatakan, kelebihan vitamin E dapat mengganggu proses pembekuan darah jika terjadi luka. Selain itu, vitamin E akan terakumulasi di jaringan tubuh yang mengandung lemak seperti liver dan berpotensi meracuni liver.

Tambunan menuturkan, suatu penelitian antioksidan di Amerika Serikat dilakukan pada orang-orang yang merokok dan sekaligus menderita kanker paru. Sebagian dari mereka diberi suplemen betakaroten dosis tinggi, sebagian yang lain diberi plasebo (pil kosong). Dugaan awal, kelompok yang diberi betakaroten sel kankernya dapat terkendali. Yang terjadi cukup mengejutkan, kelompok yang diberi betakaroten justru menunjukkan perkembangan sel kanker. "Pemberian betakaroten itu lantas segera dihentikan," tutur Tambunan.

Selama ini di pasaran suplemen vitamin E dan C umumnya dijual dalam dosis relatif tinggi per tabletnya, bahkan beberapa merek vitamin C berdosis hingga 1.000 mg per tablet. Padahal, menurut Tambunan, kecukupan gizi vitamin C per hari hanya 60 mg. Untuk vitamin E, cukup 8-10 IU per hari. Tambunan menambahkan, kadar tersebut cukup terpenuhi dari bahan makanan sehari-hari. Vitamin C, misalnya, banyak terkandung dalam jambu klutuk, jeruk, atau kiwi. Vitamin E bisa diperoleh dari sayur-sayuran seperti kecambah, kedelai, atau kuning telur.

Dengan demikian, orang di luar kondisi yang berpotensi stres oksidatif praktis tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen antioksidan. Sebaliknya, sangat dianjurkan berusaha mengonsumsi makanan cukup gizi, sebab asupan antioksidan dari makanan sangat kecil risiko berlebihan. Memang klasik, tetapi empat sehat lima sempurna memang jawabannya.

Tambunan menyarankan, konsumen harus pandai mengukur kondisi fisiknya sendiri. Suplemen baru dianjurkan ketika tubuh mendapat beban fisik yang cukup berat, atau terpaksa berada di kondisi yang sangat terpolusi. Artinya, mengonsumsi suplemen tidak dianjurkan setiap hari, melainkan tergantung pada kondisi yang dihadapi seseorang.

PENYANYI keroncong Waljinah pun rupanya cukup bijak dalam mengonsumsi suplemen vitamin. Ketika harus menembang hingga dini hari pada pagelaran wayang kulit, barulah dia meminum vitamin C setelah menyantap makan malamnya. "Kalau tiap hari, saya lebih memilih minum wedang jahe dan kencur saja sudah cukup. Namanya wanita Jawa, ya minum jamu," kata Waljinah.

Baik Tambunan maupun Sadikin mengingatkan, suplemen makanan seperti multivitamin dan mineral sama sekali bukan sumber energi seperti yang ditonjolkan oleh berbagai iklan. "Itu pembodohan massa. Sumber energi hanyalah karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin dan mineral hanya semacam oli pelincir pada mobil. Ia melancarkan proses pembentukan energi," papar Sadikin.

Oleh karena itu, Tambunan menegaskan, mengonsumsi multivitamin dan mineral dalam dosis tinggi tanpa makanan yang baik merupakan kemubaziran dan justru dapat membahayakan. Glutation, sebagai antioksidan endogen, eksistensinya di dalam tubuh sangat tergantung pada asupan zat-zat makanan, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Tanpa glutation, proses penyeimbangan radikal bebas di dalam tubuh bisa kacau-balau.

Selama ini suplemen antioksidan sering kali mengklaim bahwa antioksidan adalah senjata ampuh menghambat kerja radikal bebas yang menyebabkan penuaan sel, salah satunya sel kulit.

Padahal, menurut ahli kulit sekaligus Ketua Studi Dermatologi dan Kosmetika Indonesia dr Sjarif M Wasitaatmadja Sp KK, penuaan tidak hanya disebabkan oleh aktivitas radikal bebas. Faktor lain yang berpengaruh adalah faktor genetika, usia, dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, dan kurang istirahat.

Sjarif menjelaskan, berhubung dosis suplemen vitamin antioksidan secara oral masih kontroversi, pemberian vitamin antioksidan lebih aman secara topikal (pengolesan di kulit) yang berdosis cukup rendah. Terapi itu hanya dapat menghambat penuaan dini akibat radikal bebas yang dihasilkan dari polusi. Sementara faktor lain penyebab penuaan, seperti genetik dan usia, tidak dapat dicegah. Penuaan tetaplah takdir.

Sjarif menegaskan, mengatasi penuaan dini bukanlah dengan merekomendasikan suplemen antioksidan. Namun, menganjurkan supaya seseorang hidup sehat dan menjauhi stres. Sebab, stres itu sendiri memicu produksi hormon-hormon tertentu seperti adrenalin, yang jika berlebih dapat merugikan. Selain itu, kondisi stres juga akan memicu munculnya senyawa fitokin berlebihan yang dapat merusak sel.

"Jangan mencari pembenaran, oke kamu boleh ngerokok, nih saya beri antioksidan. Tapi, hey stoplah merokok, makan yang sehat kalau mau awet muda. Jangan stres, nikmatilah menjadi tua," ujar Sjarif.

Boleh jadi nasihat Waljinah memang tepat. Resep awet muda justru dimulai dari pikiran yang positif dan hati yang riang. Jadi, keriput? Siapa takut!(B14)

Search :